Kisah Ibu para Penghafal Al-Qur’an

Kisah ini disampaikan oleh salah seorang pengajar Al-Qur’an di salah satu masjid di Makkah al-Mukarramah. Ia berkata:

“Telah datang kepadaku seorang anak kecil berusia tidak lebih dari sepuluh tahun yang ingin mendaftarkan diri dalam halaqah.

Aku bertanya kepadanya: ‘Apakah engkau hafal sebagian dari Al-Qur’an?’

Ia menjawab: ‘Ya.’

Aku memintanya membaca dari Juz ‘Amma. Ia pun membacanya dengan lancar. Aku bertanya lagi: ‘Apakah kamu hafal Surah Tabaarok (Al-Mulk)?’

Ia menjawab: ‘Ya.’

Aku takjub dengan hafalannya di usia yang begitu muda. Aku bertanya tentang Surah An-Nahl, dan ternyata ia juga hafal. Kekagumanku semakin bertambah.

Kemudian, untuk mengujinya lebih jauh, aku bertanya: ‘Apakah engkau hafal Surah Al-Baqarah?’

Ia menjawab: ‘Ya.’

Dan ia membaca surat itu tanpa kesalahan sedikit pun. Aku pun bertanya: ‘Wahai anakku, apakah engkau hafal seluruh Al-Qur’an?’

Ia menjawab: ‘Ya.’”

Maa syaa Allah, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi. Aku memintanya untuk datang esok hari bersama orang tuanya.

Ketika sang ayah datang, ia tidak menunjukkan penampilan seseorang yang begitu religius. Namun, ia segera berkata:

“Saya tahu Anda heran, tetapi di balik anak ini ada seorang wanita yang setara dengan seribu laki-laki.

Sesungguhnya di rumah, saya memiliki tiga anak yang semuanya hafal Al-Qur’an. Bahkan anak saya yang paling kecil, seorang gadis berusia 4 tahun, sudah hafal Juz ‘Amma.”

Aku bertanya: ‘Bagaimana bisa seperti itu?’

Ia menjelaskan:

“Ketika anak-anak kami mulai berbicara, ibu mereka segera memperkenalkan mereka pada hafalan Al-Qur’an. Ia menciptakan suasana kompetisi yang sehat di rumah dengan memberikan hadiah.

  • Siapa yang hafal pertama, ia berhak memilih menu makan malam.
  • Siapa yang muroja’ah (menyetor hafalan) terlebih dahulu, ia berhak menentukan tempat liburan keluarga.
  • Dan siapa yang khatam pertama, ia berhak memilih destinasi liburan besar kami.”

Istriku menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari kehidupan mereka sejak kecil.

Keutamaan Penghafal Al-Qur’an

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Akan dikatakan kepada penghafal Al-Qur’an pada hari kiamat: Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia. Kedudukanmu adalah pada ayat terakhir yang engkau baca.” (HR. Ibnu Hibban)

Bayangkanlah saat itu tiba. Sang ibu akan berdiri di padang mahsyar, menyaksikan anak-anaknya naik ke tempat yang tinggi, hingga tiba-tiba mereka berada di tempat paling mulia. Sebuah mahkota kehormatan akan diletakkan di atas kepalanya.

Tanggung Jawab Orang Tua

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya…” (HR. Bukhari)

Anak-anak kita adalah amanah. Jadikanlah huruf dan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai pemberat timbangan amal kita di akhirat.

Saya memohon kepada Allah agar menjaga anak-anak kita dan menjadikan mereka penyeru kebaikan serta penerima hidayah.

Aamiin, yaa Rabbal ‘Aalamiin.

(Disampaikan oleh Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi)